Contact online

Blogger templates

msora

Pages

Tuesday, November 29, 2011

10.000 bau..???

Di edisi kali ini kita tampil agak beda sob, soalnya dalam rubrik Tahukah Kamu??? kali ini kami dari redaksi punya sesuatu opini dan itu harus n' wajib sobat-sobat semua ketahui. Tapi, kita disini nggak cuman ngasih opini tapi juga bukti.


Opini : "Sungguh Allah Maha Pencipta  , tahukah kamu bahwa hidung kita dapat mencium bau sampai 10.000 jenis bau....!!"


Bukti : dikutip dari blog http://jahemerahkaromah.wordpress.com


Setiap kali kita bernapas, udara yang tersusun atas campuran triliunan molekul gas mengalir ke dalam hidung kita. Di dalam campuran udara ini, terkandung pula molekul-molekul bau yang teramat kecil. Sebagian udara yang memasuki hidung kita dialirkan menuju sel-sel syaraf penerima bau oleh tulang hidung. Dengan cara inilah molekul-molekul bau mencapai sel-sel syaraf penerima bau pada bagian atas hidung. Sel-sel syaraf penerima di bagian ini lalu mengirimkan pesan yang mereka terima dari molekul bau ke otak. Pusat penciuman di otak selanjutnya mengumpulkan pesan-pesan dari beragam sel syaraf penerima dan memeriksa serta menafsirkannya secepat kilat. Inilah yang kemudian memunculkan apa yang kita rasakan sebagai “bau.” Singkatnya, hidung bekerja bagaikan laboratorium analisa kimia. Hidung teramat peka sehingga mampu mengenali hingga 10.000 bau yang berbeda. Yang sungguh menarik adalah kecepatan menakjubkan dari semua proses ini. Antara saat molekul kopi memasuki hidung kita hingga kita mengenali baunya hanya memerlukan waktu kurang dari sedetik.


Jelas bahwa sistem sempurna ini tak mungkin dihasilkan oleh serangkaian peristiwa alamiah biasa tanpa penciptaan sengaja, sebagaimana pernyataan kaum evolusionis. Sebagaimana seluruh sistem lain dalam tubuh manusia, indera penciuman juga merupakan rancangan yang teramat kompleks. Inilah kehebatan Allah dalam mencipta.


Mengoleksi aneka jenis bau


Ketika pertama kali kita memasuki rumah makan, kita akan segera mengenali aroma aneka hidangan dari piring-piring di sekitar kita maupun dari ruang masak. Namun setelah sesaat saja, kita secara sadar berhenti merasakan atau mencium aroma-aroma ini. Ini terjadi berkat mekanisme yang disebut adaptasi. Dengan sistem ini, bau yang kita cium sepanjang waktu tidak mengusik atau mengganggu kita. Sebaliknya, kita dapat mengenali bau berbeda yang lain dengan lebih mudah.


“Pengingatan bau” adalah sisi ajaib lain dari proses penciuman. Setiap bau yang pernah kita kenali disimpan dalam arsip di dalam otak kita menggunakan perangkat penyandian khusus. Jadi, kapan pun kita mencium bau lain, otak kita memeriksa dan membandingkannya dengan yang tersimpan di dalam arsip. Jika bau tersebut baru bagi kita dan tidak terdapat dalam ingatan, maka kita mencoba mengenalinya dengan membandingkan dengan bau lain yang lebih kita kenal. Menariknya, informasi penciuman jauh lebih tahan lama di dalam otak kita daripada informasi penglihatan atau pendengaran. Mencium sekilas aroma tertentu seringkali membangkitkan berbagai ingatan yang saling terkait.


Hanya 5% saja untuk mencium


Ketika mendengar kata “hidung”, secara alamiah kita akan berpikir tentang indera penciuman. Namun, penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya hanya 5% dari hidung kita yang digunakan untuk mencium bau. Sisanya 95% melakukan dua tugas penting dari sistem pernapasan. Tugas pertama adalah menghangatkan dan melembabkan udara yang kita hirup setiap detik. Lapisan lendir yang menutupi bagian dalam hidung melembabkan udara dengan melepaskan uap air. Pembuluh kapiler yang terletak persis di bawah lapisan lendir ini membantu menghangatkan udara yang melalui saluran ini. Dengan cara ini, udara menjadi sesuai untuk paru-paru kita yang peka. Perangkat ini bekerja bagaikan alat pengatur udara sangat canggih yang mengatur suhu dan kelembaban udara.


Tugas kedua dari hidung adalah menjadi “penjaga gerbang” menghadapi kuman dan butiran debu yang terbawa oleh udara yang kita hirup. Butiran yang bisa membahayakan ini terperangkap oleh lapisan lendir dan kemudian oleh silia, organ yang mirip rambut. Lalu lendir yang dipenuhi bahan-bahan berbahaya ini didorong oleh silia ke arah tenggorokan. Kemudian, lendir ini dikeluarkan dari tubuh melalui batuk, atau, jika tidak, akan tertelan dan dihancurkan oleh asam di dalam lambung. Lapisan lendir, sel-sel penghasil lendir, dan silia bekerja layaknya sebuah pusat pembersihan kimiawi yang dibangun di dalam hidung kita.



Nie ada beberapa pendapat tentang sobat-sobat kita tentang opini di atas......




  • Anas (X TKR 1) : Ya, memang benar. Berarti kita wajib mensyukuri  nikmat yang telah diberikan sang pencipta terrnyata hidung kita bisa merasakan beribu-ribu rasa



  • Irwan (X TKR 1) : subhanawlah ….  Mahabesar ALLAH   …  ternyata hidung kita bisa merasa  sebanyak  ituw !!!!



  • Dian wahyu (XTP 2) : waw …. Gk ku sangka ternyata manusia bisa merasakan rasa – rasa sebanyak itu



Nah,,sekarang udah prcya kan..? kalo hidung kita itu dapat mencium lebih dari 10.000 jenis bau......


Semoga Bermanfaat,!! ;-)

0 comments:

Post a Comment